Tulisan ini merupakan tanggapan atas video Flat Earth 01 - Bangkitnya Kesadaran.
menit ke 02:15
MATERI
|
Ada 10 hal yang membuat kita yakin bahwa Bumi berbentuk bulat, yaitu 1) banyaknya foto Bumi berbentuk bulat, 2) banyaknya satelit di angkasa, 3) adanya sistem GPS dan Google Maps, 4) pembuktian sistem heliosentris oleh Galileo, 5) pembuktian adanya gravitasi oleh Newton, 6) perhitungan akurat kejadian gerhana, 7) pengamatan kejadian di horizon, 8) penerbangan keliling dunia, 9) program-program luar angkasa, dan 10) kemunduran 500 tahun untuk anggapan Bumi itu datar.
|
KOREKSI
|
Galileo tidak membuktikan kebenaran model heliosentris. Yang dia buktikan yaitu tidak semua benda langit mengelilingi Bumi secara langsung. Pun Newton juga tidak membuktikan adanya gravitasi. Yang dia buktikan yaitu kesebandingan terbalik gravitasi dengan kuadrat jarak dan berlakunya gravitasi pada Bulan. Selain itu, model Bumi datar sudah ada bahkan sebelum awal kalender Masehi.
|
menit ke 04:15
MATERI
|
Perjalanan Columbus membuktikan bahwa Bumi itu bulat.
|
KOREKSI
|
Perjalanan columbus tidak bertujuan untuk membuktikan bahwa Bumi itu bulat. Yang Columbus ingin tunjukkan yaitu bahwa perjalanan ke Asia ke arah barat dapat dilakukan ditinjau dari perbekalan yang dibutuhkan. Columbus mengira jarak ke Asia lebih dekat dari yang seharusnya.
|
menit ke 05:10
MATERI
|
Peta dunia sebelum didirikannya NASA adalah peta Bumi datar.
|
KOREKSI
|
Artefak tertua globe Bumi berasal dari tahun 1492, dinamai Erdapfel, dan selesai dibuat sebelum Columbus kembali ke Spanyol.
|
Gambar 1. Erdapfel, artefak globe tertua, buatan Martin Behaim. (Wikimedia Commons)
menit ke 05:20
MATERI
|
USGS menyatakan bahwa peta Bumi datar adalah dasar pembuatan peta Bumi bulat.
|
KOREKSI
|
Jelas-jelas di berbagai diagram pada halaman Proyeksi Peta dijelaskan bahwa ada banyak proyeksi peta datar dari Bumi bulat. Pun ditegaskan di awal halaman tersebut bahwa Bumi berbentuk bulat.
|
KACAU
|
Di halaman Proyeksi Peta, masih banyak lagi proyeksi peta selain jenis azimuthal equidistant.
|
Gambar 2. Penjelasan USGS bahwa peta-peta di halaman webnya merupakan proyeksi datar Bumi bulat. (USGS) -- Klik pada gambar untuk memperbesar!
menit ke 06:30
MATERI
|
Penerbangan Sydney-Santiago aneh jika Bumi itu bulat karena harus menyeberangi Samudera Atlantik yang jauh; akan lebih dekat jika terbang mendekati Antartika.
|
KACAU
|
Barangkali yang dimaksudkan oleh si pembuat video adalah Samudera Pasifik, bukan Samudera Atlantik. Pun penerbangan nonstop Sydney-Santiago memang mendekati Antartika.
|
Gambar 3. Salah satu rute penerbangan Sydney-Santiago. (Google) -- Klik pada gambar untuk memperbesar!
menit ke 06:45
MATERI
|
Penerbangan melintasi Antartika tidak akan bisa dilakukan.
|
KOREKSI
|
Felicity Aston dan Cecilie Skog sudah pernah melintasi Antartika melalui perjalanan darat tanpa kendaraan.
|
Gambar 4. Rute berbagai ekspedisi di Antartika, dibandingkan dengan rencana ekspedisi Henry Worsley; Henry Worsley meningggal akibat kerusakan fisik dalam ekspedisinya. (National Geographic)
menit ke 07:15
MATERI
|
Antartika terlarang untuk dilintasi.
|
KACAU
|
Si pembuat video mencukupkan diri hanya dengan penjelasan yang mendukung pendapatnya. Pun adanya konsep ETOPS tidak pernah dipertimbangkan olehnya. Pemirsa selalu digiring pada kesimpulan adanya konspirasi menutupi rahasia Antartika.
|
Gambar 5. Ilustrasi rute ETOPS. Rute non-ETOPS diambil supaya jika mesin mati, pesawat masih dapat mendarat di bandara terdekat. (Wikimedia Commons)
menit ke 07:20
MATERI
|
Dalam Antartic Treaty, ada larangan bagi warga dunia untuk tidak pergi ke Antartika.
|
KOREKSI
|
Di artikel Wikipedia tentang Antartic Treaty, sama sekali tidak ada larangan tersebut. Yang ada yaitu larangan penggunaan Antartika sebagai lahan aktivitas militer.
|
Gambar 6. Beberapa poin penting dalam Antartic Treaty. Tidak ada larangan kunjungan ke Antartika selama bukan untuk aktivitas militer. (Secretariat of the Antartic Treaty) -- Klik pada gambar untuk memperbesar!
menit ke 07:40
MATERI
|
Terbit dan terbenamnya Matahari diakibatkan oleh perpektif pengamat dan bukan karena kelengkungan Bumi.
|
KOREKSI
|
Model perspektif manapun untuk model Bumi datar tidak akan bisa menghasilkan terbit dan terbenamnya Matahari. Suatu garis yang selalu di atas horizon tidak akan pernah terbenam ke bawah horizon lalu muncul lagi dari seberang posisi terbenam.
|
Gambar 7. Model Bumi datar yang banyak diajukan. Dapat dilihat bahwa model lintasan Mataharinya selalu di atas "horizon". (Testing The Globe.com)
menit ke 08:45
MATERI
|
Boston Public Library memiliki peta Bumi datar.
|
KOREKSI
|
Jelas-jelas di deskripsi gambar peta yang dimaksud dijelaskan bahwa peta yang dirujuk merupakan proyeksi datar Bumi bulat.
|
KACAU
|
Pemirsa digiring pada opini bahwa Boston Public Library mengakui bahwa Bumi itu datar. Padahal, dapat dilihat bahwa sumber peta yang dimaksud memiliki beragam proyeksi datar Bumi bulat.
|
Gambar 8. Deskripsi peta yang dirujuk si pembuat video. Disebutkan bahwa peta yang dimaksud merupakan proyeksi datar Bumi bulat. (Norman B. Leventhal Map Center) -- Klik pada gambar untuk memperbesar!
Gambar 9. Peta yang dimaksud dipatenkan oleh Alexander Gleason pada tahun 1893. Dia memang meyakini bahwa Bumi itu datar, namun tidak demikian halnya dengan Boston Public Library. (Google Patents, US 497917 A)
Gambar 10. Peta Gleason masih bernilai sebagai kalkulator waktu sederhana, namun tidak banyak membantu dalam hal navigasi; ukuran jarak pada lintang yang jauh dari Kutub Utara akan meleset dari nilai seharusnya. (Norman B. Leventhal Map Center)
menit ke 09:45
MATERI
|
Besarnya ukuran dan jarak Matahari merupakan dogma sains modern. Pun kesamaan diameter sudut Matahari dengan Bulan merupakan sesuatu yang "ajaib".
|
KOREKSI
|
Tidak pernah sekalipun penulis mendapati diajarkannya ukuran dan jarak Matahari sebagai dogma. Yang penulis temukan hanya tahap penyajian materi. Di sekolah dasar sampai menengah, diberikan hanya informasi. Di semua buku pengantar astronomi pendidikan tinggi, selalu disertakan materi cara memperoleh ukuran dan jarak Matahari.
|
KACAU
|
Si pembuat video menggiring pemirsa pada opini bahwa "keajaiban" kesamaan diameter sudut Matahari dengan Bulan merupakan kemustahilan.
|
menit ke 10:15
MATERI
|
Berikut dogma sains modern. Untuk Bumi, diameternya 12.742 km dan kecepatan orbitnya 108.000 km/jam. Untuk Bulan, jaraknya 384.400 km, diameternya 3.474 km, dan kecepatan orbitnya 3.683 km/jam. Untuk Matahari, jaraknya 14,6 juta km, diameternya 1,3 juta km, dan kecepatan orbitnya 720.000 km/jam.
|
KOREKSI
|
Jarak Bumi-Matahari 150 juta km.
|
menit ke 10:55
MATERI
|
Nilai dari perhitungan pada model Bumi bulat tidak dapat dijadikan dasar perhitungan gerhana, sementara pada model Bumi datar bisa.
|
KACAU
|
Si pembuat video menuntut didapatnya siklus gerhana dari nilai diameter, jarak, dan kecepatan orbit Bumi, Bulan, dan Matahari. Padahal, yang relevan dengan siklus saros yaitu periode sinodis, periode drakonis, dan periode anomalistik Bulan.
|
Gambar 11. Penjelasan tentang siklus saros, termasuk besaran-besaran yang relevan dalam siklus saros. (Fred Espenak, NASA) -- Klik pada gambar untuk memperbesar!
Gambar 12. Periode sinodis yaitu periode dua fase Bulan yang sama; harus dipertimbangkan karena gerhana hanya terjadi pada fase Bulan baru atau purnama. Periode ini terjadi karena Bulan bergerak mengiringi Bumi yang juga bergerak; satu revolusi Bulan tidak menjadikan Bulan pada fase yang sama.
Gambar 13. Periode anomalistis yaitu periode Bulan berjarak sama dari Bumi; harus dipertimbangkan karena jenis gerhana yang terjadi tergantung pada jarak Bulan-Bumi. Sebagai contoh, gerhana Matahari cincin terjadi ketika Bulan sedang jauh dari Bumi. Periode ini terjadi karena sumbu orbit Bulan mengalami presesi pada bidang orbitnya.
Gambar 14. Periode drakonis yaitu periode Bulan untuk mencapai titik simpul di ekliptika; harus dipertimbangkan karena gerakan Bulan ketika gerhana bisa cenderung ke utara ataupun ke selatan pada bola langit. Periode ini timbul karena bidang orbit Bulan mengalami presesi terhadap ekliptika.
# PENENTUAN SIKLUS SAROS
# Jalankan program berikut dengan GNU Octave!
# Harap bersabar! Dengan komputer penulis, dibutuhkan
# hampir 10 menit untuk menuntaskan perhitungan ini.
clear;
tini=clock();
# Berikut nilai periode yang relevan dengan siklus saros, yang
# didapat dari https://eclipse.gsfc.nasa.gov/SEsaros/SEsaros.html.
disp("tsyn, tano, tdra, dan interval dalam satuan hari.")
tsyn=29.530589
tano=27.554550
tdra=27.212221
# Peubah lolim merupakan batas bawah waktu yang diperhitungkan,
# sedangkan peubah uplim merupakan batas atasnya.
lolim=0;
uplim=10000;
# Interval yaitu selang waktu dalam satuan hari, ditambahkan ke
# time, yang akan dijadikan elemen matriks day.
# Peubah count digunakan untuk menandai elemen matriks day.
interval=0.01
time=lolim;
count=1;
day(count)=time;
# Elemen matriks day ditentukan di sini, nilai di setiap
# perhitungannya membesar sejumlah interval.
while (time<=uplim)
count=count+1;
time=time+interval;
day(count)=time;
endwhile
# Peubah count diulang, kali ini untuk menandai elemen matriks s.
# Peubah s merupakan rata-rata fase ketiga periode.
# Jika suatu gerhana terjadi ketika fase ketiga periode
# bernilai nol, satu siklus saros yaitu ketika fase ketiga
# periode bernilai nol lagi.
count=1;
# Elemen s ditentukan di sini.
# Sulit untuk menentukan saat ketika s benar-benar nol karena
# ketiga periode bukan bilangan rasional sehingga ditentukan
# bahwa satu siklus saros terjadi ketika s bernilai minimum.
for count=1:max(size(day))
s(count)=(day(count)/tsyn-floor(day(count)/tsyn) ...
+day(count)/tano-floor(day(count)/tano) ...
+day(count)/tdra-floor(day(count)/tdra))/3;
endfor
[a,b]=min(s);
disp("------------------------------")
min_rata_rata_fase=min(s)
periode_saros=day(b)
disp("------------------------------")
tfin=clock();
detik_durasi_komputasi=tfin(4)*3600+tfin(5)*60+tfin(6) ...
-tini(4)*3600-tini(5)*60-tini(6)
menit ke 11:25
MATERI
|
NASA menggunakan siklus saros untuk memprediksi gerhana.
|
KACAU
|
Si pembuat video menggiring pemirsa pada opini bahwa jika konsep lama masih digunakan, berarti konsep baru pasti salah. Siklus saros memang ada dan ini tidak ada hubungannya dengan benar atau salahnya diameter, jarak, dan kelajuan orbit Bumi, Bulan, dan Matahari. Pun seperti yang dikatakan sendiri oleh si pembuat video, siklus saros tidak ada hubungannya dengan bentuk Bumi.
|
menit ke 12:10
MATERI
|
Tidak bisa digunakannya nilai diameter, jarak, dan kecepatan orbit Bumi, Bulan, dan Matahari merupakan "bukti matematis" kekeliruan model Bumi bulat.
|
KACAU
|
Tidak ada pembuktian yang dilakukan, hanya klaim dan penolakan.
|
menit ke 12:30
MATERI
|
Google Maps tidak membutuhkan GPS sehingga satelit GPS itu tidak ada.
|
KOREKSI
|
Sistem pemandu GPS di kendaraan dapat bekerja tanpa perlu jaringan internet. Pun penulis pernah menggunakan perangkat GPS tanpa jaringan internet jauh sebelum maraknya pemandu GPS.
|
KACAU
|
Penentuan lokasi memang dapat dilakukan dengan jaringan internet saja dan ini sama sekali bukan bukti bahwa satelit GPS tidak ada.
|
menit ke 14:17
MATERI
|
Sinyal satelit GPS diterima oleh menara-menara pemancar di Bumi.
|
KOREKSI
|
Sinyal satelit GPS diterima langsung oleh perangkat GPS. Inilah yang menjadikan sistem GPS dapat beroperasi di daerah terpencil.
|
Gambar 15. Perbandingan cara kerja sistem GPS dan eLORAN. Sistem GPS menggunakan sinyal yang lebih lemah, tapi tidak membutuhkan menara pemancar. (David Hambling, New Scientist)
menit ke 14:45
MATERI
|
Ada 13.000 satelit sehingga angkasa luar penuh sesak dengan satelit.
|
KOREKSI
|
Ukuran satelit sangat kecil jika dibandingkan dengan ruang yang ditempatinya sehingga angkasa luar tidak penuh sesak. Ini seperti halnya tidak penuh sesaknya pekarangan rumah meskipun dihuni oleh ratusan hingga ribuan semut.
|
KACAU
|
Si pembuat video hanya melontarkan opini tanpa ada upaya menganalisis.
|
Ah, mathematics, let us have some! Dari perhitungan yang akan penulis tunjukkan, dapat dibayangkan "sesesak" apakah angkasa luar dengan 13.000 satelitnya.
Jika memang angkasa luar "penuh sesak", sebuah satelit dapat dilihat dengan jelas dari satelit lain. Makin renggang jarak antarsatelit, makin kecil ukuran tampak satelit dilihat dari satelit lain.
Besaran \sigma
yaitu area huni tiap satelit, R
jari-jari Bumi, h
ketinggian orbit satelit, dan n
jumlah satelit. Area huni tiap satelit dihitung dengan membagi luas permukaan ketinggian orbit satelit dengan jumlah satelit.
\sigma=\frac{4 \pi (R+h)^2}{n}
Selanjutnya, akan dihitung \bar{s}
, jarak rata-rata antar satelit. Jika dianggap area huni tiap satelit berupa lingkaran, nilai jarak rata-rata ini merupakan dua kali jari-jari area huni.
\sigma=\pi\left(\frac{\bar{s}}{2}\right)^2 \\ \Rightarrow \bar{s}=\sqrt{\frac{4\sigma}{\pi}} \\ \Rightarrow \bar{s}=\sqrt{\frac{16(R+h)^2}{n}} \\ \Rightarrow \bar{s}=\frac{4(R+h)}{\sqrt{n}}
Kemudian, akan dihitung \theta
, ukuran sudut satelit dilihat dari satelit lainnya. Besaran l
yaitu panjang satelit.
\theta=\arcsin \left(\frac{l}{\bar{s}}\right) \\ \Rightarrow \theta=\arcsin \left(\frac{l\sqrt{n}}{4(R+h)}\right)
Mari kita anggap jari-jari Bumi 6.400 km, ketinggian satelit 100 km, panjang satelit 100 m, dan jumlah satelit 13.000.
\theta=\arcsin \left(\frac{100\sqrt{13.000}}{4(6.400+100)\cdot 10^3}\right) = 0,025^\circ
Kesan ukuran sudut 0,025° sama seperti kesan ukuran sudut semut sepanjang 1 cm pada jarak 23 m. Padahal, ketinggian orbit satelit lebih dari 100 km, rata-rata panjangnya kurang dari 100 m, dan jumlahnya entah apakah mencapai 13.000 atau tidak. Dengan demikian, nilai ukuran sudut satelit bisa lebih kecil dari 0,025°.
Jadi, penuhkah angkasa luar? Tidak demikian jika ditinjau dari jumlah dan ukuran satelit; masih banyak ruang di angkasa luar.
menit ke 15:40
MATERI
|
Rekaman kondisi di stasiun luar angkasa merupakan efek visual komputer.
|
KACAU
|
Tidak ada argumentasi yang diberikan selain kesan si pembuat video.
|
menit ke 16:40
MATERI
|
Langit tidak mempan dibom nuklir selama empat tahun.
|
KACAU
|
Si pembuat video tidak memberikan nilai ketinggian langit sebagai pemberi kesan bahwa berbagai misil memang tidak dapat menembus kubah langit. Nyatanya, AS dan Uni Soviet meledakkan banyak misil pada berbagai ketinggian. Hal ini tidak bisa dijadikan bukti tidak mempannya kubah langit dibom. Situasinya akan lebih menarik jika sebagian besar misil tersebut meledak pada ketinggian yang sama.
|
menit ke 17:00
MATERI
|
AS dan Uni Soviet sama-sama tahu bahwa tak ada yang bisa pergi ke angkasa luar.
|
KACAU
|
Tidak jelas kebenaran atau sumber klaim si pembuat video.
|
menit ke 17:10
MATERI
|
Video rekaman kondisi tanpa bobot astronot di stasiun luar angkasa sebenarnya dilakukan di dalam pesawat.
|
KACAU
|
Dengan klaim tanpa argumentasi ini, si pembuat video menggiring pemirsa pada opini bahwa semua rekaman kondisi tanpa bobot dilakukan di dalam pesawat.
|
Gambar 16. Ilustrasi manuver tanpa bobot. Di awal lintasan parabola, arah percepatan pesawat sedemikian rupa sehingga awak pesawat mengalami kesan bobot dua kali lipat bobot di permukaan Bumi. Sensasi tanpa bobot dialami ketika pesawat mengalami jatuh bebas selama sekitar 30 detik di bagian atas parabola. (Countries of Space Tourism)
menit ke 17:20
MATERI
|
Pesawat Zero-G digunakan untuk membuat ilusi gravitasi.
|
KACAU
|
Pesawat apapun dapat digunakan untuk menimbulkan kesan tanpa bobot, bukan kesan gravitasi. Bahkan bilik lift pun dapat digunakan untuk menimbulkan kondisi tanpa bobot.
|
menit ke 18:00
MATERI
|
Keberadaan World Debt Clock menunjukkan adanya konspirasi global pemerasan atas kebanyakan manusia.
|
KOREKSI
|
Si pembuat video menggiring pemirsa pada opini adanya konspirasi pemerasan oleh negara-negara adidaya. Penghisapan kekayaan oleh negara-negara besar memang terjadi, tapi World Debt Clock sama sekali tidak menjelaskan tentang hal tersebut. Video di halaman National Debt Clocks.org menjelaskan bahwa rekaman utang nasional dapat dijadikan indikator kondisi ekonomi. Kondisi ekonomi yang dimaksud berada dalam sistem ekonomi yang pompa transaksinya suku bunga dan mediumnya fiat money.
|
Gambar 17. Cuplikan video dari halaman National Debt Clocks.org. Penjelasan tujuan pencatatan utang global disampaikan mulai menit ke 29:00. (National Debt Clocks.org)
menit ke 18:45
MATERI
|
Jika memang ada World Debt Clock, dunia hutang pada siapa?
|
KACAU
|
Yang diusahakan dicatat oleh National Debt Clock.org adalah utang pemerintah negara-negara di dunia sebagai indikator kondisi perekonomian. Sumber utangnya beragam. Untuk pemerintah Singapura, misalnya, yang dicatat oleh National Debt Clocks.org yaitu utang dalam negeri, bukan utang luar negeri.
|
menit ke 20:15
MATERI
|
Jika kita perhatikan, kita jadi sadar bahwa foto-foto Bumi yang diterbitkan NASA merupakan hasil olah visual komputer.
|
KACAU
|
Tidak ada argumentasi yang diberikan, hanya klaim.
|
menit ke 20:35
MATERI
|
Seniman yang membuat gambar Bumi dari masa ke masa tidak konsisten dalam mewarnai gambar Bumi.
|
KACAU
|
Tidak ada argumentasi yang diberikan, hanya klaim.
|
menit ke 21:50
MATERI
|
Tidak ada satupun teleskop yang bisa melihat, mendengar, atau mendeteksi satelit.
|
KOREKSI
|
Teleskop landas Bumi bisa melacak satelit dan yang bahkan lebih kecil dari satelit, seperti puing-puing luar angkasa.
|
KACAU
|
Tidak ada argumentasi yang diberikan untuk klaim yang diajukan si pembuat video. Tidak adanya foto satelit dengan teleskop landas Bumi bukan bukti tidak adanya satelit. Ketiadaan pengetahuan hanya dapat menghasilkan ketidaktahuan, bukan penguatan atau pelemahan klaim.
|
Gambar 18. Puing-puing luar angkasa, yang ukurannya lebih kecil dari satelit, yang sudah terdeteksi. (TRACKINGSAT)